Pergerakan harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini kembali memicu perdebatan seputar siklus halving empat tahunan. Menurut perusahaan analitik on-chain Glassnode, meskipun investasi institusi dan arus masuk ETF tengah membentuk ulang struktur pasar, performa Bitcoin saat ini sangat menyerupai pola siklus sebelumnya.
Pada 14 Agustus 2025, Bitcoin mencatat harga tertinggi baru di kisaran US$124.128, yang kemudian diikuti realisasi keuntungan sehingga harga turun ke US$113.800—a penurunan sekitar 8,3%. Glassnode mencatat bahwa realisasi keuntungan oleh pemegang jangka panjang (yang menyimpan lebih dari 155 hari) kini setara dengan level yang pernah terjadi pada puncak siklus sebelumnya. Kondisi ini menandakan pasar mulai memasuki fase akhir siklusnya. Di sisi lain, intensitas arus masuk bersih sudah mulai menurun. Data Farside Investors menunjukkan dalam empat hari perdagangan terakhir, ETF Bitcoin spot mengalami arus keluar bersih sekitar US$975 juta, mengindikasikan sebagian investor mulai mengurangi posisi di sekitar harga tertinggi terbaru.
Saat permintaan mulai melemah, pasar semakin mengadopsi strategi perdagangan berbasis volatilitas. Glassnode mencatat open interest pada derivatif altcoin utama sempat menembus US$60 miliar sebelum akhirnya turun sekitar US$2,5 miliar—menunjukkan minat spekulatif tetap kuat. Jika Bitcoin mengikuti pola halving historis, puncak harga baru mungkin terjadi sekitar Oktober. Pada siklus 2018 dan 2022, harga tertinggi tercapai sekitar 550 hari setelah halving, dan kini siklus tersebut tampak kembali berulang.
Tidak seluruh analis sepakat bahwa siklus halving masih menjadi acuan utama. Beberapa institusi berpendapat bahwa semakin besarnya alokasi investasi perusahaan dan dana pensiun ke Bitcoin dapat membuat siklus pasar kali ini menyimpang dari pola sebelumnya.
Investor Jason Williams menyoroti bahwa 100 perusahaan terbesar kini menguasai hampir 1 juta BTC, yang menandakan adanya perubahan mendasar pada struktur pasar. CIO Bitwise, Matt Hougan, bahkan menyatakan: “Siklus empat tahun Bitcoin telah berakhir,” seraya memprediksi bahwa tahun 2026 tetap akan menjadi “tahun pertumbuhan bagi Bitcoin.”
Salah satu katalis yang kerap luput dari perhatian adalah peluang masuknya Bitcoin ke dalam rencana pensiun 401(k)—sektor dengan dana kelolaan triliunan dolar AS. Bahkan alokasi minimum saja berisiko mendorong likuiditas berkelanjutan dan permintaan beli jangka panjang. Berikut adalah fitur utama integrasi Bitcoin dalam rencana 401(k):
Untuk memperdagangkan BTC spot, kunjungi: https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Saat penulisan ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$113.800, menandai fase penting dalam siklus pergerakannya. Apabila level dukungan bertahan dan tren naik berlanjut, rekor harga baru kemungkinan tercapai pada Oktober mendatang. Namun jika permintaan tetap lemah, pengujian ulang level psikologis utama di US$110.000 mungkin terjadi.