Baru-baru ini, terdengar kabar di kalangan ekonomi bahwa kondisi inflasi di Amerika Serikat masih serius, yang mungkin menyebabkan The Federal Reserve (FED) mengevaluasi kembali arah kebijakan moneternya. Menurut data terbaru, indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) di Amerika Serikat masih berada di atas 3%, menunjukkan bahwa masalah inflasi belum terkendali dengan efektif.
Para ekonom menunjukkan bahwa saat ini situasi inflasi menunjukkan keadaan keseimbangan yang khas. Jumlah item dalam CPI yang melebihi 4% hampir sama dengan jumlah item yang di bawah 2%, fenomena ini muncul untuk pertama kalinya sejak puncak inflasi 2021-2022. Data ini mencerminkan situasi kompleks yang dihadapi ekonomi Amerika Serikat, di mana tekanan inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.
Dalam pertemuan tahunan Jackson Hole yang akan datang, pasar secara umum mengharapkan Ketua The Federal Reserve (FED) Powell kemungkinan akan mengeluarkan sinyal kebijakan baru. Beberapa analisis berpendapat bahwa Powell mungkin mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (FED) akan mengambil strategi penurunan suku bunga yang lebih hati-hati dan bertahap untuk menghadapi tekanan inflasi yang terus berlanjut.
Namun, meskipun menghadapi tantangan ini, sebagian ekonom tetap memiliki pandangan yang relatif optimis terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan. Mereka memperkirakan bahwa pada tahun depan, The Federal Reserve (FED) mungkin akan mengumpulkan pemotongan suku bunga sebesar 100 basis poin. Namun, prediksi ini masih sekitar 50 basis poin lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi umum pasar saat ini, mencerminkan sikap hati-hati para profesional terhadap prospek ekonomi.
Secara keseluruhan, situasi ekonomi Amerika Serikat saat ini kompleks dan berubah-ubah, masalah inflasi masih menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan oleh para pengambil keputusan. Arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan akan secara langsung mempengaruhi pasar keuangan global, baik investor maupun pembuat kebijakan perlu memperhatikan perkembangan terkait.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RektRecorder
· 20jam yang lalu
Bao Dage lagi memotong suckers
Lihat AsliBalas0
tokenomics_truther
· 20jam yang lalu
Penurunan suku bunga ini tergantung.
Lihat AsliBalas0
WalletsWatcher
· 20jam yang lalu
Dianggap Bodoh lagi
Lihat AsliBalas0
MaticHoleFiller
· 20jam yang lalu
Sudah berbicara tentang ppt lagi, pokoknya tetap harus play people for suckers.
Lihat AsliBalas0
ContractFreelancer
· 20jam yang lalu
Apakah The Federal Reserve (FED) benar-benar melakukannya?
Baru-baru ini, terdengar kabar di kalangan ekonomi bahwa kondisi inflasi di Amerika Serikat masih serius, yang mungkin menyebabkan The Federal Reserve (FED) mengevaluasi kembali arah kebijakan moneternya. Menurut data terbaru, indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) di Amerika Serikat masih berada di atas 3%, menunjukkan bahwa masalah inflasi belum terkendali dengan efektif.
Para ekonom menunjukkan bahwa saat ini situasi inflasi menunjukkan keadaan keseimbangan yang khas. Jumlah item dalam CPI yang melebihi 4% hampir sama dengan jumlah item yang di bawah 2%, fenomena ini muncul untuk pertama kalinya sejak puncak inflasi 2021-2022. Data ini mencerminkan situasi kompleks yang dihadapi ekonomi Amerika Serikat, di mana tekanan inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.
Dalam pertemuan tahunan Jackson Hole yang akan datang, pasar secara umum mengharapkan Ketua The Federal Reserve (FED) Powell kemungkinan akan mengeluarkan sinyal kebijakan baru. Beberapa analisis berpendapat bahwa Powell mungkin mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (FED) akan mengambil strategi penurunan suku bunga yang lebih hati-hati dan bertahap untuk menghadapi tekanan inflasi yang terus berlanjut.
Namun, meskipun menghadapi tantangan ini, sebagian ekonom tetap memiliki pandangan yang relatif optimis terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan. Mereka memperkirakan bahwa pada tahun depan, The Federal Reserve (FED) mungkin akan mengumpulkan pemotongan suku bunga sebesar 100 basis poin. Namun, prediksi ini masih sekitar 50 basis poin lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi umum pasar saat ini, mencerminkan sikap hati-hati para profesional terhadap prospek ekonomi.
Secara keseluruhan, situasi ekonomi Amerika Serikat saat ini kompleks dan berubah-ubah, masalah inflasi masih menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan oleh para pengambil keputusan. Arah kebijakan The Federal Reserve (FED) di masa depan akan secara langsung mempengaruhi pasar keuangan global, baik investor maupun pembuat kebijakan perlu memperhatikan perkembangan terkait.