Setiap tahun di bulan Agustus, dunia keuangan global akan memusatkan perhatian pada Konferensi Jackson Hole. Pertemuan yang tampaknya akademis ini sebenarnya memiliki dampak yang mendalam terhadap pasar keuangan global. Mari kita meninjau momen-momen kunci dari konferensi tahun-tahun sebelumnya untuk memahami pengaruh besar yang dimilikinya terhadap pasar saham AS, dolar, emas, dan bahkan Aset Kripto.
Pada tahun 2010, Ketua Federal Reserve saat itu, Ben Bernanke, mengumumkan penerapan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE2), yang menyebabkan depresiasi dolar AS dan lonjakan harga emas serta saham AS. Pada tahun 2012, Bernanke kembali mengeluarkan sinyal dovish, memicu putaran baru kenaikan pasar. Pada tahun 2014, Janet Yellen memfokuskan pada pekerjaan, mengisyaratkan untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran, mendorong kenaikan aset berisiko.
Pada tahun 2019, Powell pertama kali mengusulkan "target inflasi rata-rata", yang memicu volatilitas pasar. Selama pandemi di tahun 2020, Powell menerapkan suku bunga ultra rendah dan kebijakan pelonggaran kuantitatif tanpa batas, yang mendorong lonjakan pasar saham dan emas. Namun, pada tahun 2022, Powell tiba-tiba beralih ke posisi hawkish, mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, yang menyebabkan pasar saham anjlok dan dolar menguat. Pada tahun 2023, ia terus mempertahankan sikap hawkish, membuat pasar terus tertekan.
Konferensi tahun ini sangat diperhatikan karena dapat menentukan arah pasar keuangan di masa depan. Bitcoin telah menembus 120.000 dolar, Ethereum mencapai 4.700 dolar, tetapi banyak Aset Kripto kecil mengalami kerugian besar. Jika Federal Reserve terus mempertahankan posisi hawkish, apakah aset berisiko dapat bertahan di bawah tekanan? Atau, apakah kita akan menyambut putaran baru kebijakan pelonggaran yang memicu pasar bull baru?
Apapun hasilnya, pertemuan tahunan Jackson Hole pasti akan terus mempengaruhi pasar keuangan global, dan para investor perlu memperhatikan perkembangan konferensi untuk memanfaatkan peluang pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SignatureCollector
· 08-22 10:56
Lagi-lagi melihat bayi Bao Laotou
Lihat AsliBalas0
DogeBachelor
· 08-22 10:43
btc sudah mencapai titik terendah ya saudara-saudara?
Setiap tahun di bulan Agustus, dunia keuangan global akan memusatkan perhatian pada Konferensi Jackson Hole. Pertemuan yang tampaknya akademis ini sebenarnya memiliki dampak yang mendalam terhadap pasar keuangan global. Mari kita meninjau momen-momen kunci dari konferensi tahun-tahun sebelumnya untuk memahami pengaruh besar yang dimilikinya terhadap pasar saham AS, dolar, emas, dan bahkan Aset Kripto.
Pada tahun 2010, Ketua Federal Reserve saat itu, Ben Bernanke, mengumumkan penerapan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE2), yang menyebabkan depresiasi dolar AS dan lonjakan harga emas serta saham AS. Pada tahun 2012, Bernanke kembali mengeluarkan sinyal dovish, memicu putaran baru kenaikan pasar. Pada tahun 2014, Janet Yellen memfokuskan pada pekerjaan, mengisyaratkan untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran, mendorong kenaikan aset berisiko.
Pada tahun 2019, Powell pertama kali mengusulkan "target inflasi rata-rata", yang memicu volatilitas pasar. Selama pandemi di tahun 2020, Powell menerapkan suku bunga ultra rendah dan kebijakan pelonggaran kuantitatif tanpa batas, yang mendorong lonjakan pasar saham dan emas. Namun, pada tahun 2022, Powell tiba-tiba beralih ke posisi hawkish, mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, yang menyebabkan pasar saham anjlok dan dolar menguat. Pada tahun 2023, ia terus mempertahankan sikap hawkish, membuat pasar terus tertekan.
Konferensi tahun ini sangat diperhatikan karena dapat menentukan arah pasar keuangan di masa depan. Bitcoin telah menembus 120.000 dolar, Ethereum mencapai 4.700 dolar, tetapi banyak Aset Kripto kecil mengalami kerugian besar. Jika Federal Reserve terus mempertahankan posisi hawkish, apakah aset berisiko dapat bertahan di bawah tekanan? Atau, apakah kita akan menyambut putaran baru kebijakan pelonggaran yang memicu pasar bull baru?
Apapun hasilnya, pertemuan tahunan Jackson Hole pasti akan terus mempengaruhi pasar keuangan global, dan para investor perlu memperhatikan perkembangan konferensi untuk memanfaatkan peluang pasar.